Minggu, 01 Juni 2014

Reproduksi Sel

I.  TINJAUAN PUSTAKA
Setiap saat di dalam tubuh terjadi pergantian sel, di mana sejumlah 300 sampai 800 miliar sel-sel tua di gantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel tua dan aus tidak di perlukan lagi sehingga harus segera di keluarkan melalui seruh sistem pembuangan seperti dubur, kantong kemih, permukaan kulit, dan paru-paru. Proses ini akan berlangsung secara normal dan alamiah jika keseimbangan metabolisme terjaga ( Gunawan,2006 ).
Ketika organisme bersel satu seperti amoeba membelah untuk membentuk keturunan duplikasinya, pembelahan suatu sel memproduksi seluruh organisme. Pembelahn sel juga memungkinkan suatu organisme multiseluler, termasuk menusia dapat tumbuh dan berkembang dari stu sel tunggal yaitu telur yang di buahi. Bahkan setelah organisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus berlangsung dan berfungsi dalam pembahasuan dan perbaikan, pergantian sel mati ( Cambell,2002 ).
Makhluk hidup, baik yang bersel satu meupun bersel banyak melakukan pembelahan untuk aktivitas hidupnya. Pembelahan pada mekhluk hidup bersel satu di sebut amitosis. Amitosis merupakan pembelahan sederhana tanpa tahapan-tahapan tertentu. Makhluk hidup bersel banyak melakukan pembelahan mitosis bertujuan untuk pertumbuhan, diferensi, dan pergantian sel-sel yang rusak ( Santoso,2007 ).
Semua makhluk hidup, baik itu mekhluk hidup uniseluler maupun multiseluler tersusun atas sel. Unit fungsional terkecil ini dapat melakukan berbagai aktivitasnya sebagai makhluk hidup. Salah satunya adalah tumbuh dan melakukan reproduksi. Tumbuh adalah proses pertambahan ukuran, pada tingkat sel, terjadi penambahan ukuran sel. Seiring penambahan ukuran, kebutuhan sel pun akan meningkat ( Firmansyah,2007 ).
II.  PEMBAHASAN
Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan bagian kecil dari suatu siklus sel yang lebih besar. Tahap profase adalah tahap awal dimulainya pembelahan. Profase ditandai dengan mulai menghilangnya membran inti sel dan benang kromatin mulai mengalami penebalan dan pemendekan membentuk kromosom. Kromosom membentuk pasangan dari hasil duplikasinya membentuk kromatid. Pada tahap metafase, pasangan kromatid bergerak ke arah bidang pembelahan. Kromatid terbentuk bergerak ke arah kutub yang berlawanan, namun tetap berikatan pada benang spindel. Kromatid akan membentuk garis hitam di sepanjang bidang pembelahan. Setelah kromatid tiba di bidang pembelahan, kinetokor akan memisah. Pada tahap anafase, sentromer mulai berpisah dan bergerak ke arah berlawanan menuju kutub masing-masing. Benang spindel menggerakan kedua kromosom yang berpisah ini menuju kutub berlawanan meninggalkan bidang pembelahan. Tahap ini diakhiri jika setiap kromosom yang berpisah telah mencapai kutub masing-masing. Tahap telofase diawali dengan berhentinya gerakan kromosom menuju kutub pembelahan. Pada tahap ini, keadaan sel kembali normal. Membran inti kembali terbentuk dan benang spindel akan menghilang menjadi mikrotubula biasa. Pada bidang pembelahan akan terjadi penebalan plasma yang dilanjutkan dengan proses sitokinesis atau pembelahan sitoplasma sel. Pada tahap interfase, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan. Meskipun demikian, sebenarnya tahap interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA (melipatgandakan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan). Pada umumnya, sebagian besar waktu hidup sel berada pada tahap ini. Selanjutnya interfase dibagi lagi ke dalam fase gap-1 (G1), fase sintesis (S), dan fase gap-2 (G2). Pada fase G1 sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih berjumlah 1 salinan (1c=1 copy=salinan) dan diploid (2n). Pada fase S DNA dalam inti mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan) sehingga pada fase sintesis akhirnya menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid (2c,2n). Pada fase G2 replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan. HCl fungsinya  untuk menghidrolisis dan menghilangkan sisa-sisa zat kimia yang sebelumnya. Fiksasi fungsinya adalah untuk melemaskan spesimen agar lebih mudah di amati dalam mickoskop. Safranin  fungsinya untuk memberi warna pada spesimen yang diamati.



III.  PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang di lakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Pembelahan sel adalah proses pembagian satu sel induk menjadi dua atau lebih sel anak.
2.      Amitosis adalah pembelahan sederhana tanpa ada tahapan-tahapan tertentu.
3.      Profase adalah tahap awal dimulainya pembelahan yang di tandai oleh menghilangnya membran inti sel dan benang kromatin mengalami penebalan serta pemendekan membentuk kromosom.
4.      Metafase adalah tahap dimana pasangan kromatid bergerak ke arah bidang pembelahan.
5.      Anafase adalah tahap di mana sentromer mulai berpisah dan bergerak ke arah berlawanan menuju kutub masing-masing.




DAFTAR PUSTAKA
Cambell, Neil A. 2002. BIOLOGI JL. 1 EDISI 5. Erlangga, Jakarta.
Firmansyah, Rikky. 2007. MUDAH DAN AKTIF BEAJAR BIOLOGI. PT Setia Purna Inves, Bandung.
Gunawan, Andang. 2006. FOOD COMBINING. PT Gramedia, Jakarta.

Santoso, Begot. 2007. BIOLIGI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SMA/MA. Interplus, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar