I. TINJAUAN PUSTAKA
Monokotil
yaitu tumbuhan yang bijinya berkeping satu. Tumbuhan monokotil umumnya
mempunyai susunan tulang daun sejajar, batangnya tidak berkambium, akarnya
merupakan akar serabut, dan bagian tubuh-tubuhnya merupakan kelipatan 3. Contoh
tumbuhan monokotil adalah jagung dan kelapa ( Nasar,2010 ).
Tipe
berkas vaskuler tumbuhan monokotil adalah kolateral tertutup. Ini berarti di
antara floem dan xilem tidak terdapat kambium, oleh karnanya, tumbuhan
monokotil tidak mengalami pertumbuhan skunder. Tumbuhan monokotil umumnya hanya
mengalami pertumbuhan primer memanjang ( Aryulina,2006 ).
Tumbuhan
monokotil memiliki keleoptil, yakni selubung pelindung daun, yang berguna saat
daun tumbuh ke atas. Setelah daun muda mampu menangkap cahaya dan terus tumbuh
ke atas, bagian lain dari biji tetap berada di bawah tanah. Pola perkecambahan
ini di sebut hipogeal dan umum nya
terjadi pada monokotil ( firmansyah,2007 ).
Banyak
sekali jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar kita. Ada tumbuhan yang besar
dan ada yang kecil, ada yang tumbuh sendiri dan ada yang di tanam, serta ada
yang merambat dan ada yang berdiri sendiri. Tumbuhan ada yang bermanfaat dan
ada yang tidak bermanfaat bagi manusia ( panut,2006 ).
II. PEMBAHASAN
Tumbuhan
bijinya berkeping tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan
berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan
bijinya berkeping dua atau dikotil. Ciri monokotil yang paling khas
adalah bijinya tunggal karena hanya memiliki satu daun lembaga,berakar serabut, daun berseling,
tumbuhan biji berkeping satu, tulang daun sejajar dan berbentuk pita . Kelompok
ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam
berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai
nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, danLiliidae.
Berdasarkan analisis filogeni, kelompok ini diketahui bersifat
monofiletik atau holofiletik.Sistem klasifikasi
APG II mengakui monokotil
sebagai klad yang disebut monocots. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling
berguna dalam kehidupanmanusia. Sebagai sumber pangan, sumber
energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media
penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Terdapat sekitar 50 ribu hingga 60 ribu jenis yang telah dikenal;
menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
adalah suku yang memiliki anggota
terbesar dalam dunia tumbuhan berbunga, dengan 20 ribu jenis. Anggota suku
padi-padian (Poaceae atau Graminae) dikenal
sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya
sebagai sumber bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah
suku pinang-pinangan (Arecaceae atau Palmae), suku
bawang-bawangan (Alliaceae), suku temu-temuan (Zingiberaceae), dan suku
pisang-pisangan (Musaceae). Banyak juga di antaranya yang
dibudidayakan sebagai tanaman hias. Sistematika Tanaman JagungDalam sistematika Tumbuh-tumbuhan (taksonomi), Jagung
diklasifikasikan sebagai kerajaan : Plantae, divisio : Angiospermae, kelas :
Monocotyledoneae, Ordo : Poales, familia : Poaceae, genus : Zea, spesies : Zea
mays L. Morfologi Tanaman Jagung.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa
muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga
tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum
dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya
tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun
tidak banyak mengandung lignin. Daun
jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang
daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur
ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada selsel
daun. Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam
satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari
suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman,
berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma
khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara
batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan
satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung
siap panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol
produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung
siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).
III. PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang di akukan dapat di tarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Monokotil yaitu tumbuhan yang
bijinya berkeping satu.
2.
Jagung diklasifikasikan sebagai kerajaan plantae dan
divisio angiospermae.
3.
Stomata pada daun jagung berbentuk halter, dimana stomata
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
4.
Kuntum bunga jagung memiliki struktur bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret.
5. Akar
jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m.
B. Saran
dalam
menjalani praktikum perlulah kecermatan dan ketelitian, agar mendapat melakukan
praktikum dan menyelesaikan tugas praktikum. Tak lupa pula tatacara menyusun
laporan ini belum sempurna seperti ap yang tertempel di mading, mohon
maklumilah, sekian terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina,
Diah.2006. BILOGI: JILID 2.
Erlangga, Jakarta.
Firmansyah,
Rikky.2007. MUDAH DAN AKTIF BELAJAR
BIOLOGI. Setia Purna Inves, Bandung.
Nasar.2010.
PENDIDIKAN KARAKTER. Gramedia,
Jakarta.
Panut.2006.
DUNIA IPA. Yudistira, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar