Minggu, 01 Juni 2014

Morfologi Tumbuhan Monokotil

I.  TINJAUAN PUSTAKA
Monokotil yaitu tumbuhan yang bijinya berkeping satu. Tumbuhan monokotil umumnya mempunyai susunan tulang daun sejajar, batangnya tidak berkambium, akarnya merupakan akar serabut, dan bagian tubuh-tubuhnya merupakan kelipatan 3. Contoh tumbuhan monokotil adalah jagung dan kelapa ( Nasar,2010 ).
Tipe berkas vaskuler tumbuhan monokotil adalah kolateral tertutup. Ini berarti di antara floem dan xilem tidak terdapat kambium, oleh karnanya, tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan skunder. Tumbuhan monokotil umumnya hanya mengalami pertumbuhan primer memanjang ( Aryulina,2006 ).
Tumbuhan monokotil memiliki keleoptil, yakni selubung pelindung daun, yang berguna saat daun tumbuh ke atas. Setelah daun muda mampu menangkap cahaya dan terus tumbuh ke atas, bagian lain dari biji tetap berada di bawah tanah. Pola perkecambahan ini  di sebut hipogeal dan umum nya terjadi pada monokotil ( firmansyah,2007 ).
Banyak sekali jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar kita. Ada tumbuhan yang besar dan ada yang kecil, ada yang tumbuh sendiri dan ada yang di tanam, serta ada yang merambat dan ada yang berdiri sendiri. Tumbuhan ada yang bermanfaat dan ada yang tidak bermanfaat bagi manusia ( panut,2006 ).



II.  PEMBAHASAN
Tumbuhan bijinya berkeping tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan bijinya berkeping dua atau dikotil. Ciri monokotil yang paling khas adalah bijinya tunggal karena hanya memiliki satu daun lembaga,berakar serabut, daun berseling, tumbuhan biji berkeping satu, tulang daun sejajar dan berbentuk pita . Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, danLiliidae. Berdasarkan analisis filogeni, kelompok ini diketahui bersifat monofiletik atau holofiletik.Sistem klasifikasi APG II mengakui monokotil sebagai klad yang disebut monocots. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupanmanusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Terdapat sekitar 50 ribu hingga 60 ribu jenis yang telah dikenal; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan) adalah suku yang memiliki anggota terbesar dalam dunia tumbuhan berbunga, dengan 20 ribu jenis. Anggota suku padi-padian (Poaceae atau Graminae) dikenal sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan (Arecaceae atau Palmae), suku bawang-bawangan (Alliaceae), suku temu-temuan (Zingiberaceae), dan suku pisang-pisangan (Musaceae). Banyak juga di antaranya yang dibudidayakan sebagai tanaman hias. Sistematika Tanaman JagungDalam sistematika Tumbuh-tumbuhan (taksonomi), Jagung diklasifikasikan sebagai kerajaan : Plantae, divisio : Angiospermae, kelas : Monocotyledoneae, Ordo : Poales, familia : Poaceae, genus : Zea, spesies : Zea mays L. Morfologi Tanaman Jagung. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada selsel daun. Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).




III.  PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang di akukan dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Monokotil yaitu tumbuhan yang bijinya berkeping satu.
2. Jagung diklasifikasikan sebagai kerajaan plantae dan divisio angiospermae.
3. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, dimana stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
4. Kuntum bunga jagung memiliki struktur bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret.
5. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m.

B. Saran
dalam menjalani praktikum perlulah kecermatan dan ketelitian, agar mendapat melakukan praktikum dan menyelesaikan tugas praktikum. Tak lupa pula tatacara menyusun laporan ini belum sempurna seperti ap yang tertempel di mading, mohon maklumilah, sekian terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah.2006. BILOGI: JILID 2. Erlangga, Jakarta.
Firmansyah, Rikky.2007. MUDAH DAN AKTIF BELAJAR BIOLOGI. Setia Purna Inves, Bandung.
Nasar.2010. PENDIDIKAN KARAKTER. Gramedia, Jakarta.

Panut.2006. DUNIA IPA. Yudistira, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar