Minggu, 01 Juni 2014

Melihat Kromosom dan Menghitung Frekuensi Gen

I.  TINJAUAN PUSTAKA
Untuk pembicaraan lebih lanjut perlu kiranya di uraikan serba singkat tentang evolusi. Ciri tubuh makhluk hidup itu di timbulkan oleh faktor pewarisan dan lingkungan. Satuan pewarisan yang terkecil adalah gen, yang terdapat berderet pada kromosom. Kromosom terdapat berpasang pasangan dalam inti sel ( Poesponegoro,2008 ).
Aspek penting dalam analisa genetik adalah pemetaan genetik. Pemetaan genetik merupakan suatu cara untuk menetukan urutan gen-gen di dalam suatu kromosom. Selain itu, pemetaan genetik juga di gunakan untuk menentukan jarak relatif antara suatu gen dengan gen yang lain. Dalam pemetaan genetik, jarak antara lokus-lokus yang berkombinasi akan menentukan frekuensi rekombinasi ( Yuwono,2006 ).
Proses kombinasi tampaknya tidak jauh berbeda dari mengacak dua tumpukan kartu. Gen-gen yang saling berdekatan pada kromosom memiliki kemungkinan kecil untuk terpisah. Dengan melihat frekuensi terjadinya kombinasi genetika baru pada keturunan hasil persilangan, para ahli biologi dapat mulai mencari tahu posisi gen-gen yang bertautan satu sama lain pada kromosom ( brookes,2005 ).
Perlu diketahui, bahwa kekuatan tautan gen dapat bergantung pada jarak antar gen yang terpaut tersebut. Semakin dekat maka kekuatannya akan semakin besar atau frekuensinya akan tinggi. Telah di ketahui bahwa gen-gen terletak di dalam satu kromosom terdapat beratus-ratus bahkan beribu-ribu gen ( Ferdinan,2007 ).
II.  PEMBAHASAN
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Istilah kromosom pertama kali dikemukakan oleh Weldeyer (1888) dan kromosom berasal dari bahasa latin (krom = warna; soma=tubuh, badan). Ukuran kromosom bervariasi dari satu spesies ke spesies yang lainnya. Panjang kromosom berkisar antara 0,2 sampai dengan 50 µ, dan berdiameter 0,2 sampai dengan 20 µ. Gen berasal dari bahasa Belanda: gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya. Resesif  adalah sifat-sifat yang tidak muncul pada keturunannya, yang artinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat dikalahkan (ditutupi) oleh sifat pasangannya. Gen resesif adalah gen yang dikalahkan atau ditutupi oleh gen lain yang merupakan pasangan alelanya. Sifat resesif disimbolkan dengan huruf kecil. Pada jagung (Zea mays) dikenal gen dominan G yang bila homozigotik menyebabkan tanaman dapat membentuk klorofil (zat hijau daun) secara normal, sehingga daun berwarna hijau benar. Alelnya resesip g bila homozigotik (gg) akan memperlihatkan pengaruhnya letal, sebab klorofil tidak akan berbentuk sama sekali pada daun lembaga, sehingga kecambah akan segera mati. Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuningan, tetapi dapat hidup terus sampai menghasilkan buah dan biji, jadi tergolong normal. Jika 2 tanaman yangdaunnya hijau kekuninan dikawinkan maka keturunannya akan memperlihatkan perbandingan 1 berdaun hijau normal: 2 berdaun hijau kekuningan. Evolusi secara sederhana didefinisikan sebagai perubahan pada sifat-sifat atau frekuensi gen suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap. Populasi mendelian yang berukuran besar sangat memungkinkan terjadinya kawin acak (panmiksia) di antara individu-individu anggotanya. Artinya, tiap individu memiliki peluang yang sama untuk bertemu dengan individu lain, baik dengan genotipe yang sama maupun berbeda dengannya. Dengan adanya sistem kawin acak ini, frekuensi alel akan senantiasa konstan dari generasi ke generasi. Prinsip ini dirumuskan oleh G.H. Hardy, ahli matematika dari Inggris, dan W.Weinberg, dokter dari Jerman,. sehingga selanjutnya dikenal sebagai hukum keseimbangan Hardy-Weinberg.
No
Gen resesif
kelompok
Adalah
I
II
III
IV
V
1
Telinga yang menempel
4
2
2
4
1
13
2
Lidah menggulung
2
3
3
1
2
11
3
Letak batas rambut
3
0
3
1
3
8
4
Jari jempol yang mudah di bengkok
1
2
3
4
4
14
jumlah
46

1. telinga yang menempel                                 2. Lidah yang dapat di gulung
q² = 13/46 = 0.28                                                q² = 11/46 = 0.23
q = √0.28 = 0.52                                                 q = √0.23 = 0.47
p = 1 – 0.52 = 0.48                                             p = 1 – 0.47 = 0.53
p² + 2 pq + q² = 1                                              p² + pq + q² = 1
(0.48)² +2 (0.48)(0.52) + 0.28 = 1                      (0.53)² + 2 (0.53)(0.47) + 0.23 =1
0.23 + 0.47 + 0.17 = 1                                        0.28 + 0.49 + 0.17 = 1
1 = 1                        
3. letak batas rambut                                        4. Lidah yang dapat di gulung
q² = 8/46 = 0.17                                                  q² = 14/46 = 0.30
q = √0.17 = 0.41                                                 q = √0.30 = 0.54
p = 1 – 0.41 = 0.59                                             p = 1 – 0.54 = 0.46
p² + 2 pq + q² = 1                                              p² + pq + q² = 1
(0.59)² +2 (0.59)(0.41) + 0.17 = 1                      (0.46)² + 2 (0.46)(0.54) + 0.30 =1
0.34 + 0.49 + 0.17 = 1                                        0.21 + 0.49 + 0.30 = 1



           
III.  PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang di akukan dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan.
2. Gen resesif adalah gen yang dikalahkan atau ditutupi oleh gen lain yang merupakan pasangan alelanya.
3. Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup
4. Evolusi didefinisikan sebagai perubahan sifat-sifat atau frekuensi gen suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
5. Dengan adanya sistem kawin acak, frekuensi alel akan senantiasa konstan dari generasi ke generasi, prinsip ini dikenal sebagai hukum keseimbangan Hardy-Weinberg.
B. Saran
Pada praktikum kali ini praktikan di tinjau, harus berhati hati saat praktikum berlangsung, pemahaman materi di tekankan, kebersiahan, dan kenyamanan dalam praktikum di wujudkan dan pada saat meteri di sampaikan pemateri di harapkan bisa memahami kekurangan praktikan, karna praktikan tidak semua bisa mengerti. Tidak lupa pula jika ada kesalahan mohon di maklumi.
DAFTAR PUSTAKA
Brookes, Martin.2005. BENGKEL ILMU : GENETIKA. Erlangga, Jakarta.
Ferdinand, Fiktor.2007. PRAKTIS BELAJAR BIOLOGI. PT Grafindo Media Pratama, Bandung.
Poesponegoro, Marwati Djoened.2008. SEJARAH NASIONAL INDONESIA. Balai Pustaka, Jakarta.
Yuwono, Triwibowo.2006. BIOLOGI MOLEKULER. Erlangga, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar