Minggu, 01 Juni 2014

Keanekaragaman Tumbuhan

I.  TINJAUAN PUSTAKA
Mendatangkan bahan tanaman dari tempat lain atau introduk merupakan cara paling sederrhana untuk meningkatkan genetik. Seleksi penyaringan di lakukan terhadap koleksi plasma mutfah yang di datangkan dari berbagai tempat dengan kondisi lingkungan yang berbeda beda. Pengetahuan tentang pusat keanekaragaman tumbuhan, penting untuk penerapan cara ini ( Abdurahman,2008 ).
Kloning pada tumbuhan bertujuan menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat identik dengan induknya. Oleh karna itu keturunan yang di hasilkan akan selalu sama dengan induknya. Tentu hal ini akan menurunkan keanekanragaman tumbuhan baru yang di hasilkan. Akibatnya, keanekaraman tumbuhan yang merupakan sumberdaya alam hayatipun akan semakin menurun( Mikrajuddi ).
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan tumbuhan terbesar di dunia. Hal ini di pengaruhi letak geografis indonesia seperti telah di sebutkan sebelumnya. Letak geografis ini pun mempengaruhi pembesaran tumbuhan si setiap daerah mau pun pulau. Selain itu, indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beribu ribu pulau, yang setiap pulaunya memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda beda ( Firmansyah,2007 ).
Pada tumbuhan, upaya  menyelamatkan plasma nutfah tidak lepas dari upaya konservasi keanekaragaman yang ada pada tumbuhan yang bersangkutan dalam suatu lingkungan dan kondisi tertentu. Sebagai mana telah di maklumi, lingkungan merupakan faktor yang menentukan apakah suatu tumbuhan dengan susunan genetik tertentu dapat bertahan dan berlanjut ke generasi berikutnya ( Salam M,1994  ).
II.  PEMBAHASAN
Sebuah wilayah negara yang memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga wilayah ekologi disebut dengan istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi. Keanekaragaman hayati / biodiversitas merupakan himpunan seluruh populasi penghuni biosfer, yaitu yang terdiri dari seluruh wilayah udara, tanah, dan air tempat makhluk hidup tinggal. Di dalam makhluk hidup terkandung plasma nuftah (germ plasm), yaitu kisaran keanekaragaman genetic dari individu liar sampai individu budidaya. Penyebab utama keanekaragaman makhluk hidup ini adalah gen. Tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta merupakan suatu pengelompokan (klasifikasi) pada dunia tumbuhan. Ke dalamnya termasuk semua tumbuhan masa kini yang biasa dikenal sebagai tumbuhan tingkat tinggi, yaitu tumbuhan berbiji dan tumbuhan paku (arti luas). Pengelompokan ini bersifat monofiletik dan berciri utama adanya sistem-sistem pembuluh yang khas untuk menyalurkan hara/nutrien dari tanah oleh akar ke bagian tajuk (shoot) serta untuk menyalurkan hasil fotosintesis dan metabolisme daridaun ke bagian-bagian lain tubuh tumbuhan. Tumbuhan berpembuluh juga memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheopyta), tumbuhan tidak berpembuluh mempunyai ciri-ciri, tidak mempunyai pembuluh pengangkut, baik pembuluh kayu (xilem) maupun pembuluh tapis (floem), tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, tubuhnya berupa talus karena belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daunnya. Talus ada yang berbentuk benang dan ada pula yang berbentuk lembaran, melekat pada substrat/tempat melekat dengan menggunakan rizoid (akar semu), umumnya berkembang biak secara tidak kawin (vegetatif) dengan membelah diri, fragmentasi atau menggunakan spora. Beberapa tumbuhan tidak berpembuluh berkembang biak secara kawin (generatif), seperti oogami. Tumbuhan tidak berpembuluh dikelompokkan menjadi, ganggang makroskopis (Algae macroscopic) tumbuhan lumut (Bryophyta).
Euglena adalah hewan bersel satu berwarna hijau, karena berklorofil, merupakan suatu marga dari hewan-hewan mastigophora. Hidup dalam kolam dan sering membuat lapisan permukaana air yang berwarna hijau.  Euglena berbentuk seperti kumparan yang panjangnya bervariasi dari 25-100 mikron. Mempunya sebuah flagellum pada ujung anterior yang dimulai dari kerongkongan. Kedalam kerongkongan itu bermuara pada suatu tempat penampungan (reservoir). Kedalam reservoir itu bermuara beberapa vakuola kontraktil kecil. Dekat reservoir tersebut terdapat srigma merah (dianggap sebagai mata) (eu + Gr. Glene, biji mata). Dalam tubuh hewan biasanya terdapat sejumlah besar kloroplastid. Dalam sitoplasma disimpan karobohidrat sebagai makanan cadangan berupa butir-butir paramilum. Inti tunggal dan di tengah-tengahnya terkumpul kromatin.  Pada lapisan entoplasma terdapat butir hijau daun, sehingga hewan ini dapat menyelenggarakan proses fotosintesis dengan menghasilkan zat tepung (amilum). Hewan euglena dapat bergerak maju ke depan secara spiral rotasi dengan menggunakan flagellumnya atau merayap pada suatu dasar tanpa menggunakan flagellumnya atau secara euglenoid. Euglenoid artinya bergerak dengan cara mengerutkan tubuh, kemudian agak membulat dan akhirnya memanjang lagi seperti semula. Sebagian besar hewan ini mendapatkan mekanannmya dari hasil fotosintesis, berarti mendapatkan makanan dengan cara holophitic. Tetapi bias juga secara saprozoik, berarti menyerap makanan melalui seluruh permukaan tubuhnya, dan makanan ini berupa partikel-partikel hancuran makhluk yang telah mati. Mengenai jamur, ada dua jenis jamur secara umum yaitu jamur mikroskopis dan jamur makroskopis. Jamur mikroskopis merupakan jamur yang sangat kecil dan biasanya berbentuk seperti benang-benang atau biasa disebut hifa dengan diameter 2-10 mikrometer. Struktur jahitan dari hifa ini disebut miselium. Jamur makroskopis adalah jamur yang relatif besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Contoh : Jamur yang biasa kalian makan. Cempaka wangi (Magnolia champaca/Michelia champaca) adalah pohon hijau abadi besar yang bunga putih atau kuningnya dikenal luas sebagai sumber wewangian. Tumbuhan asal anak benua India dan Asia Tenggara ini juga berguna kayunya dan berfungsi pula sebagai penghias taman. Bijinya terbungkus oleh salut biji yang disukai burung. Cempaka wangi adalah flora identitas untuk Provinsi Aceh; di sana dikenal sebagai bungong jeumpa.Dalam percakapan sehari-hari, yang dimaksud dengan cempaka biasanya adalah cempaka wangi ini. Nama "cempaka" dipinjam dari bahasa Sanskerta. Nama-nama dalam berbagai bahasa di India juga memiliki nama bermiripan, seperti champac, sonchaaphaa, atau sampangi.



III.  PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang di akukan dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Gen adalah penyebab utama keanekaragaman makhluk hidup.
2. Mega biodiversity adalah negara yang memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi atau sangat beragam.
3. Biodiversitas adalah himpunan seluruh populasi penghuni biosfer, biosfer  yaitu terdiri dari seluruh wilayah udara, tanah, dan air tempat makhluk hidup tinggal.
4. Plasma nuftah/germ plasma yaitu kisaran keanekaragaman genetic dari individu liar sampai individu budidaya.
5. Euglena adalah hewan bersel satu berwarna hijau, berklorofil, merupakan marga dari mastigophora.
B. Saran
Dalam praktikum ini telah kita lihat perlunya kita memahami keragaman makhluk hidup di sekitar kita. Perlunya menguasai materi, menjaga kenyamanan dalam praktikum dan mematuhi peraturan dalam laboraturium. Tidak lupa mohon maaf jika ada kesalahan dalam membuat laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Deden. 2008. BIOLOGI KELOMPOK PERTANIAN. PT Grafindo Mesia Pratama, Bandung.
Firmansyah, Rikky.2007. MUDAH DAN AKTIF BELAJAR BIOLOGI. PT Grafindo Media Pratama, Bandung.
Mikrajuddi.2007. IPA TERPADU : JILID 3A. Erlangga, Jakarta.

Salam M, Abdul.1994. KEANEKARAGAMAN GENETIK. ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar