I. TINJAUAN PUSTAKA
Mendatangkan
bahan tanaman dari tempat lain atau introduk merupakan cara paling sederrhana untuk
meningkatkan genetik. Seleksi penyaringan di lakukan terhadap koleksi plasma
mutfah yang di datangkan dari berbagai tempat dengan kondisi lingkungan yang
berbeda beda. Pengetahuan tentang pusat keanekaragaman tumbuhan, penting untuk
penerapan cara ini ( Abdurahman,2008 ).
Kloning
pada tumbuhan bertujuan menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat
identik dengan induknya. Oleh karna itu keturunan yang di hasilkan akan selalu
sama dengan induknya. Tentu hal ini akan menurunkan keanekanragaman tumbuhan
baru yang di hasilkan. Akibatnya, keanekaraman tumbuhan yang merupakan
sumberdaya alam hayatipun akan semakin menurun( Mikrajuddi ).
Indonesia
merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan tumbuhan terbesar di dunia.
Hal ini di pengaruhi letak geografis indonesia seperti telah di sebutkan
sebelumnya. Letak geografis ini pun mempengaruhi pembesaran tumbuhan si setiap
daerah mau pun pulau. Selain itu, indonesia merupakan negara kepulauan yang
terdiri atas beribu ribu pulau, yang setiap pulaunya memiliki keanekaragaman
hayati yang berbeda beda ( Firmansyah,2007 ).
Pada
tumbuhan, upaya menyelamatkan plasma
nutfah tidak lepas dari upaya konservasi keanekaragaman yang ada pada tumbuhan
yang bersangkutan dalam suatu lingkungan dan kondisi tertentu. Sebagai mana
telah di maklumi, lingkungan merupakan faktor yang menentukan apakah suatu
tumbuhan dengan susunan genetik tertentu dapat bertahan dan berlanjut ke generasi
berikutnya ( Salam M,1994 ).
II. PEMBAHASAN
Sebuah wilayah negara yang
memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga wilayah ekologi
disebut dengan istilah "Mega
biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi. Keanekaragaman hayati
/ biodiversitas merupakan himpunan seluruh populasi penghuni
biosfer, yaitu yang terdiri dari seluruh wilayah udara, tanah, dan air tempat
makhluk hidup tinggal. Di dalam makhluk hidup terkandung plasma nuftah (germ plasm), yaitu kisaran keanekaragaman genetic dari individu liar sampai
individu budidaya. Penyebab utama keanekaragaman makhluk hidup ini adalah gen. Tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta merupakan suatu pengelompokan
(klasifikasi) pada dunia tumbuhan. Ke dalamnya termasuk semua tumbuhan
masa kini yang biasa dikenal sebagai tumbuhan tingkat tinggi, yaitu tumbuhan berbiji dan tumbuhan paku (arti luas). Pengelompokan ini bersifat monofiletik dan berciri utama adanya sistem-sistem pembuluh yang
khas untuk menyalurkan hara/nutrien dari tanah oleh akar ke bagian tajuk (shoot) serta untuk menyalurkan hasil fotosintesis dan metabolisme daridaun ke bagian-bagian lain tubuh tumbuhan. Tumbuhan
berpembuluh juga memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheopyta), tumbuhan tidak berpembuluh mempunyai ciri-ciri, tidak mempunyai pembuluh pengangkut,
baik pembuluh kayu (xilem)
maupun pembuluh tapis (floem), tidak memiliki akar, batang dan daun
sejati, tubuhnya berupa talus karena belum dapat
dibedakan antara akar, batang dan daunnya. Talus ada yang berbentuk benang dan
ada pula yang berbentuk lembaran, melekat
pada substrat/tempat melekat dengan menggunakan rizoid (akar semu),
umumnya berkembang biak secara tidak kawin (vegetatif) dengan membelah
diri, fragmentasi atau menggunakan spora. Beberapa tumbuhan tidak berpembuluh
berkembang biak secara kawin (generatif), seperti oogami. Tumbuhan tidak berpembuluh dikelompokkan menjadi, ganggang makroskopis (Algae macroscopic) tumbuhan lumut (Bryophyta).
Euglena adalah hewan bersel
satu berwarna hijau, karena berklorofil, merupakan suatu marga dari hewan-hewan
mastigophora. Hidup dalam kolam dan sering membuat lapisan permukaana air yang
berwarna hijau. Euglena berbentuk seperti kumparan yang
panjangnya bervariasi dari 25-100 mikron. Mempunya sebuah flagellum pada ujung
anterior yang dimulai dari kerongkongan. Kedalam kerongkongan itu bermuara pada
suatu tempat penampungan (reservoir). Kedalam reservoir itu bermuara beberapa
vakuola kontraktil kecil. Dekat reservoir tersebut terdapat srigma merah
(dianggap sebagai mata) (eu + Gr. Glene, biji mata). Dalam tubuh hewan biasanya
terdapat sejumlah besar kloroplastid. Dalam sitoplasma disimpan karobohidrat
sebagai makanan cadangan berupa butir-butir paramilum. Inti tunggal dan di
tengah-tengahnya terkumpul kromatin. Pada
lapisan entoplasma terdapat butir hijau daun, sehingga hewan ini dapat
menyelenggarakan proses fotosintesis dengan menghasilkan zat tepung (amilum). Hewan
euglena dapat bergerak maju ke depan secara spiral rotasi dengan menggunakan
flagellumnya atau merayap pada suatu dasar tanpa menggunakan flagellumnya atau
secara euglenoid. Euglenoid artinya bergerak dengan cara mengerutkan tubuh,
kemudian agak membulat dan akhirnya memanjang lagi seperti semula. Sebagian besar hewan ini mendapatkan mekanannmya dari
hasil fotosintesis, berarti mendapatkan makanan dengan cara holophitic. Tetapi
bias juga secara saprozoik, berarti menyerap makanan melalui seluruh permukaan
tubuhnya, dan makanan ini berupa partikel-partikel hancuran makhluk yang telah
mati. Mengenai jamur, ada
dua jenis jamur secara umum yaitu jamur mikroskopis dan jamur makroskopis. Jamur
mikroskopis merupakan jamur yang sangat kecil dan biasanya berbentuk seperti benang-benang
atau biasa disebut hifa dengan diameter 2-10 mikrometer. Struktur jahitan dari
hifa ini disebut miselium. Jamur makroskopis adalah jamur yang relatif besar
dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Contoh : Jamur yang biasa kalian
makan. Cempaka
wangi (Magnolia champaca/Michelia champaca) adalah pohon hijau abadi besar yang
bunga putih atau kuningnya dikenal luas sebagai sumber wewangian. Tumbuhan asal
anak benua India dan Asia Tenggara ini juga berguna kayunya dan berfungsi pula
sebagai penghias taman. Bijinya terbungkus oleh salut biji yang disukai burung.
Cempaka wangi adalah flora identitas untuk Provinsi Aceh; di sana dikenal
sebagai bungong jeumpa.Dalam percakapan sehari-hari, yang dimaksud dengan
cempaka biasanya adalah cempaka wangi ini. Nama "cempaka" dipinjam
dari bahasa Sanskerta. Nama-nama dalam berbagai bahasa di India juga memiliki
nama bermiripan, seperti champac, sonchaaphaa, atau sampangi.
III. PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang di akukan dapat di tarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Gen
adalah penyebab utama keanekaragaman makhluk hidup.
2. Mega biodiversity adalah negara yang memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang
tinggi atau sangat beragam.
3.
Biodiversitas adalah himpunan seluruh populasi penghuni
biosfer, biosfer yaitu terdiri dari
seluruh wilayah udara, tanah, dan air tempat makhluk hidup tinggal.
4.
Plasma
nuftah/germ plasma yaitu
kisaran keanekaragaman genetic
dari individu liar sampai individu budidaya.
5. Euglena adalah hewan bersel satu berwarna hijau, berklorofil,
merupakan marga dari mastigophora.
B. Saran
Dalam
praktikum ini telah kita lihat perlunya kita memahami keragaman makhluk hidup
di sekitar kita. Perlunya menguasai materi, menjaga kenyamanan dalam praktikum
dan mematuhi peraturan dalam laboraturium. Tidak lupa mohon maaf jika ada
kesalahan dalam membuat laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman,
Deden. 2008. BIOLOGI KELOMPOK PERTANIAN.
PT Grafindo Mesia Pratama, Bandung.
Firmansyah,
Rikky.2007. MUDAH DAN AKTIF BELAJAR
BIOLOGI. PT Grafindo Media Pratama, Bandung.
Mikrajuddi.2007.
IPA TERPADU : JILID 3A. Erlangga,
Jakarta.
Salam
M, Abdul.1994. KEANEKARAGAMAN GENETIK.
ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar